기사제목 Editor Harian InHua “Amandemen Konstitusi Perdamaian Jepang merupakan Kebangkitan Militer”
보내는분 이메일
받는분 이메일

Editor Harian InHua “Amandemen Konstitusi Perdamaian Jepang merupakan Kebangkitan Militer”

기사입력 2015.09.30 14:22
댓글 0
  • 카카오 스토리로 보내기
  • 네이버 밴드로 보내기
  • 페이스북으로 보내기
  • 트위터로 보내기
  • 구글 플러스로 보내기
  • 기사내용 프린트
  • 기사내용 메일로 보내기
  • 기사 스크랩
  • 기사 내용 글자 크게
  • 기사 내용 글자 작게
(Penerjemah=Rencidiptya) “Hal yang sangat diharapkan oleh para wanita pelayan seksual tentara jepang (Jugun ianfu) adalah pemerintah Jepang diminta untuk mengakui dan meminta maaf secara tulus kepada para korban atas kesalahan masa lalu.”

Bambang Suryono (78), kepala editor Harian InHua yang berhasil ditemui oleh Daily Indonesia pada tanggal 28 Juli 2015 di kantornya yang berlokasi di Jakarta, secara tegas mengatakan bahwa sejarah kolonial Jepang tidak terulang kembali, pemerintah Jepang harus menyampaikan sejarah yang benar dan tidak hanya kepada generasi muda Jepang tetapi juga kepada generasi muda di seluruh dunia. 

Bambang Suryono memprakarsai tulisan yang dipublikasikan oleh para pelajar dari Asia Tenggara kepada perdana menteri Jepang saat ini, Shinzo Abe. Ia menegaskan bahwa ia menolak secara keras akan Amandemen Konstitusi Perdamaian yang diartikan sebagai Kebangkitan Militer Jepang. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa hal ini akan menyebabkan terjadinya hancurnya perdamaian negara-negara Asia seperti halnya Korea.

▲ Bambang Suryono, kepala editor Harian InHua News, sambil memperlihatkan booklet yang ditingalkan oleh staff tentara Kanto Manchukuo yang datang bersamaan waktu itu, dimana di dalamnya terdapat data sejarah kolonial Jepang yang terkait dengan jugun ianfu (wanita pelayan seksual tentara Jepang) di Indonesia, ia menegaskan bahwa pemerintah Jepang jangan menghilangkan fakta sejarah mengenai masalah jugun ianfu.

Pada akhir bulan lalu, para ahli dan pelajar dari 3 negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia, mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Shinzo Abe dan memintanya untuk mengakui kenyataan bahwa Jepang telah melakukan tindakan yang memiliki dampak buruk selama bertahun-tahun kepada rakyat di negara-negara Asia. Ia harus meminta maaf dan memberikan kompensasi kepada rakyat yang telah menjadi korban khususnya kepada para wanita yang dijadikan pelayan seksual tentara Jepang yang telah menjadi korban.

Bambang Suryono, yang ketika masih kecil melihat dengan mata kepalanya sendiri mengenai invasi tentara Jepang itu mengatakan bahwa di dalam sejarah ada bagian yang sama sekali tidak boleh dilupakan, bagian tersebut harus dipaparkan dengan jelas dan benar. Selain itu ia juga menegaskan bahwa pemerintah Jepang harus mengakui kesalahan yang menyebabkan munculnya masalah ketika Perang Dunia ke-2 dan Jepang harus belajar dari permintaan maaf yang dilakukan oleh Jerman.

Bambang, yang merupakan keturunan Tionghoa tersebut telah bekerja selama 55 tahun sebagai jurnalis. Selain itu, Ia juga sedang berusaha untuk menyampaikan kepada generasi muda berikutnya tentang sejarah Indonesia yang berfokus kepada orang keturunan Tionghoa dengan cara ia menulis 30 eksempelar buku berbahasa Cina yang berkaitan dengan Indonesia masa kini, dan lain-lain.   

Berikutnya ini adalah sesi tanya jawab dengan Bambang Suryono.

-- Apa isi surat yang dikirimkan kepada Perdana Menteri Shinzo Abe?
▲ Tentara Jepang telah melakukan invansi militer selama 3 tahun sejak tahun 1942 di 3 negara, yaitu Indonesia, Singapura dan Malaysia dengan mengerahkan 120 ribu tentara untuk menyiksa rakyat yang tidak berdosa. Banyak pria-pria yang diperbudak dengan melakukan kerja paksa (romusha), khususnya di Indonesia paling sedikit ada sekitar ribuan gadis muda di bawah umur yang dijadikan sebagai wanita pelayan seksual tentara Jepang (jugun ianfu) dan tentunya mereka pun mendapatkan luka yang begitu luar biasa secara psikologis. Melalui surat tersebut, pemerintah Jepang diminta untuk meminta maaf kepada para korban dan keluarganya. Serta meminta untuk menolak Amandemen Konstitusi Perdamaian dan memberikan fakta sejarah untuk kedua kalinya atau memasukkan fakta-fakta sejarah yang dihapus dalam buku pembelajaran. 

-- Apa alasan mengirimkan surat tersebut?
▲ Pemerintah Jepang saat ini sedang membuat Amandemen Konstitusi Perdamaian dan berusaha untuk menjadi negara pada umumnya yang bisa berperang, serta sedang menghapus fakta sejarah dalam buku pembelajaran. Oleh sebab itu, komunitas internasional harus bersatu untuk menghentikannya.

-- Siapa saja anggota yang tercantum dalam surat tersebut?
▲ Di dalam surat tersebut 20 orang jurnalis dan pelajar dari komunitas akademik di bidang sejarah-budaya dari 3 negara, yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Di dalam surat ini juga tercantum nama presiden komunitas Perang Dunia ke 2-Singapura, Kwon Won Lung,  guru besar Universitas Nanyang- Singapura, Kwon Chen Yu.

-- Mengenai surat tersebut, bagaimana reaksi dari kantor perdana menteri sendiri?
▲ Masih tidak terlihat reaksi apapun dari kantor perdana menteri. 

-- Saya mendengar bahwa setelah mengirim surat tersebut, anda juga telah mengadakan seminar yang berkaitan dengan invasi kolonial Jepang ke Asia Tenggara, bagaimana mengenai hal tersebut?
▲ Bertepatan dengan peringatan Perang Dunia ke 2 ke- 70 tahun, dan pada tanggal 25 dan 27 bulan lalu, XinHwa News bersama dengan komunitas Perang Dunia ke 2-Singapura mengadakan seminar di Jakarta dan ibukota provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, tentang tindakan kriminal yang dilakukan oleh tentara Jepang dalam menduduki Asia Tenggara di tengah terjadinya Perang Pasifik

-- Bagaimana untuk rencana berikutnya?
▲ Untuk kedepannya saya memutuskan untuk mengadakan seminar yang berkaitan dengan sejarah masa kolonial Jepang secara rutin. Dalam masa kolonial Jepang, ribuan rakyat  Kalimantan yang tidak berdosa menjadi korban, dan pemerintah provinsi telah menetapkan tanggal 28 Juni sebagai hari peringatan dan mengadakan acara untuk memperingati kejadian tersebut. Oleh karena itu, saat ini kami sedang memperjuangkan dan meminta agar hari tersebut dijadikan sebagai hari peringatan nasional.


--한글버전--

[인터뷰] 인니 원로언론인 "일본, 위안부 피해자에게 진심으로 사과해야"
밤방 수르요노 인화일보 편집국장 "일본 평화헌법 개정은 군국주의 부활"

"일본군 위안부 피해자들이 진정으로 원하는 것은 일본 정부가 과거 잘못을 인정하고 피해자들에게 진심으로 사과하는 것입니다"

밤방 수르요노(78) 인도네시아 인화일보(印華日報) 편집국장은 28일 자카르타에 있는 자신의 사무실에서 연합뉴스와 만나, 다시는 일본의 침략 역사가 되풀이 되지 않도록 일본뿐 아니라 전 세계 젊은 세대에게 올바른 역사를 전해야 한다며 격앙된 어조로 이같이 말했다. 

최근 아베 신조(安倍晋三) 일본 총리에게 보낸 동남아시아 학자들의 공개서한 작성을 주도한 밤방 국장은 "일본 군국주의의 부활을 의미하는 평화헌법 개정을 단호히 반대한다"면서 "이는 한국을 비롯한 아시아 국가의 평화와 안녕을 위협할 것"이라고 강조했다. 

인도네시아, 싱가포르, 말레이시아 등 3개 국 학자와 전문가들은 지난달 말 아베 총리에게 서한을 보내 과거 일본이 동남아 국가 국민에게 막대한 해를 끼친 사실을 인정하고 특히 위안부 피해자들에게 사과와 배상을 하라고 요구했다. 

어린 시절 일본군의 침략을 직접 눈으로 확인한 밤방 국장은 "역사에는 결코 잊어서는 안 될 부분이 있고, 이는 제대로 보존해야 한다"며 "일본 정부는 나치가 2차 세계대전 때 저지른 잘못을 인정하고 사과한 독일을 배워야 한다"고 지적했다. 

화교인 밤방 국장은 55년간 언론인으로 활동하면서 인도네시아 근현대사에 관해 중국어 저서 30여 권을 저술하는 등 화교 중심의 인도네시아 역사를 기록해 후세에 전하는 노력을 하고 있다.  

다음은 일문일답. 

-- 아베 총리에게 보낸 공개서한의 주요 내용은. 
▲ 일본군은 인도네시아, 싱가포르, 말레이시아 등 3개 국을 1942년부터 3년간 강점하면서 12만여 명에 이르는 무고한 주민을 학살했다. 수많은 남성들이 강제노역에 동원됐으며 특히 인도네시아에서만 적어도 수천 명의 어린 여성들이 위안부로 끌려가 육체적, 정신적으로 엄청난 상처를 입었다. 서한을 통해 피해자와 가족들에게 진심 어린 사과를 하라고 촉구했다. 또 평화헌법 개정을 반대하고 역사적 사실을 왜곡하거나 말살하는 교과서의 시정을 요구했다. 

-- 서한을 보낸 이유는 무엇인가. 
▲ 일본 정부가 평화헌법을 개정해 전쟁할 수 있는 보통국가를 지향하고 역사 교과서를 왜곡하고 있다. 이를 저지하기 위해 국제사회가 연대해야 한다.

-- 서한에 서명한 인사들은 누구인가. 
▲ 인도네시아, 싱가포르, 말레이시아 등 3개 국의 대학, 학술 단체의 역사ㆍ문화 학자와 언론인 등 20명이 서명했다. 이 서한에는 싱가포르 2차 세계대전학회의 궈원룽 회장, 싱가포르 난양공대의 궈첸유 명예교수 등이 포함됐다. 

-- 서한에 대해 일본 총리실은 어떤 반응을 보였나.
▲ 일본 총리실은 아직 아무런 반응을 보이지 않고 있다. 

-- 서한 발송에 앞서 일제의 동남아 침략 관련 세미나를 개최했다고 들었다.
▲ 2차 세계대전 종전 70주년을 맞아 인화일보와 싱가포르 2차 세계대전학회가 지난달 25일과 27일 자카르타와 서부 깔리만딴주(州) 주도인 뽄띠아낙에서 일본군이 태평양전쟁 중에 동남아시아를 침략해 저지른 반인도적 범죄행위에 대한 세미나를 개최했다. 역사를 되새긴다는 것은 보복을 의미하는 것이 아니라 비극적 역사가 되풀이 되지 않도록 젊은 세대에게 평화를 사랑하도록 가르치는 것이다. 

-- 향후 계획은 
▲ 일제 강점기 역사에 관한 세미나를 정례화하는 한편, 조만간 일제 침략 관련 사진전을 개최할 계획이다. 일제 강점기에 서부 깔리만딴주에서 수천 명의 무고한 주민이 학살 당한 사건과 관련해 주정부가 매년 6월 28일을 추모의 날로 지정해 기념행사를 열고 있는데, 이를 확대해 국가기념일로 제정하는 것을 추진할 방침이다.  

 


<저작권자ⓒ데일리인도네시아 & www.dailyindonesia.co.kr 무단전재-재배포금지. >
 
 
 
 
 
회사소개 | 광고안내 | 제휴·광고문의 | 기사제보 | 다이렉트결제 | 고객센터 | 저작권정책 | 회원약관 | 개인정보취급방침 | 이메일주소무단수집거부 | RSStop